***
Setelah mendengar dengan baik mengenai keluh kesah seseorang, langkah yang dapat diambil adalah memberikan pujian terhadap usaha yang telah ia lakukan untuk menolong dirinya sendiri. Kembali lagi, tindakan ini perlu diawali dengan bertanya mengenai segala sumber daya dan potensi yang sudah ia miliki. Setelah data yang didapat dirasa cukup, maka kita perlu bertanya mengenai tindakan yang sudah ia lakukan. Amati tindakan yang telah ia lakukan. Jika tindakan itu baik, kita perlu memujinya. Pujian tersebut terlepas dari berhasil atau tidaknya tindakan yang telah ia lakukan.
Tidak semua tindakan yang sudah dilakukan merupakan hal yang baik, walau telah menghasilkan hasil yang tampaknya baik. Bisa saja, hasil yang tampak baik adalah semu belaka. Kita perlu mendalami apakah tindakan yang sudah ia lakukan merupakan bagian dari mekanisme pembelaan Ego yang matang atau tidak. Jika yang sudah dilakukan adalah tindakan pembelaan ego yang tidak matang, maka tindakan tersebut tidak perlu dipuji, walau sudah menghasilkan hasil yang tampaknya baik.
Contoh dari tindakan yang merupakan mekanisme pembelaan Ego yang tidak matang adalah melupakan masalah. Melupakan masalah adalah bentuk dari mekanisme pembelaan Ego represi. Tindakan ini mungkin saja akan membuat pencerita nyaman di saat itu. Walaupun demikian, tekanan yang ia lupakan pada akhirnya akan masuk ke alam nirsadar dan dapat berubah bentuk menjadi gejala mental lain, seperti kecemasan, kesedihan, ataupun nyeri fisik.
Sama halnya dengan tindakan merusak boneka saat memiliki masalah. Tindakan ini merupakan mekanisme pembelaan Ego salah pindah yang memindahkan energi mental negatif ke objek yang lebih lemah. Walaupun hal tersebut dirasa cukup membantu pencerita saat memiliki masalah, jangka panjang dari tindakan tersebut akan membiasakan dirinya untuk menghindari masalah dan berperilaku mundur kebelakang seperti anak kecil. Hal yang sama terjadi pada tindakan langsung memukul orang lain yang membuat pencerita merasa kesal. Atau, menyalahkan situasi saat memiliki masalah.
Sekali lagi, jangan hanya melihat hasil akhir dari tindakan tersebut. Walaupun menghasilkan hasil yang baik pada saat itu, belum tentu tindakan itu adalah hal yang tepat. Untuk itu, perlu pemahaman yang lebih dalam mengenai mekanisme pembelaan Ego yang matang untuk mengidentifikasikan apakah tindakan tersebut merupakan hal yang benar atau tidak. Berdoa, menyerahkan segalanya kepada takdir, dengan sadar mengorbankan diri untuk kepentingan orang banyak, dengan sadar menertawakan masalah yang dihadapi, ataupun mengatasi kejenuhan dengan berolah raga, merupakan beberapa contoh dari tindakan benar yang perlu diberikan pujian dan apresiasi. Terlepas dari hasil yang didapatkan saat itu.
Ulasan lebih lengkap ada pada buku “Bagaimana Cara Memberi Dukungan Kepada Orang Lain”